Berkah dibalik bencana Covid 19

Wabah Virus Corona (Covid 19)

.

Sudah hampir empat bulan terakhir di awal tahun 2020 masyarakat dunia berada dalam keresahan dan ketakutan yang teramat sangat. Betapa tidak, tercatat ribuan bahkan   ratusan ribu nyawa melayang akibat satu wabah virus Covid 19 yang sangat mematikan. Ya... telah tercatat 362.368 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat virus tersebut sebagaimana yang dilansir dalam berita tertanggal 29 Mei 2020. Dan ini bisa dipastikan akan terus bertambah karena jumlah pasien pun masij terus bertambah. Nyawa manusia bagaikan debu yang beterbangan dihempas oleh angin. Harta benda bahkan tak berarti apa-apa lagi ketika wabah Virus Coron itu datang menghampiri dan merenggut nyawa manusia.
siapapun yang berada dalam situasi ini pasti akan merasa tertekan dan ketakutan.

Serangan wabah virus Corona ini merupakan bencana non alam global. Karena hampir semua negara didunia telah terpapar oleh wabah tersebut. 
Tak terkecuali Negara Indonesia. Berdasarkan data yang ada, tercatat telah 1.520 jiwa meninggal dunia pada tanggal 29 Mei 2020. Pemerintah Indonesia mulai dari Pusat hingga ke daerah-daerah, saat ini masih terus berjibaku dalam penanganan wabah virus ini. 

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Diantaranya menginstruksikan pemberlakuan pembatasan sosial(Social Distancing), Work From Home(WFH); bekerja dari rumah, ibadah dirumah dan belajar dari rumah. Kemudian dengan adanya perkembangan penularan Covid 19 pun diputuskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB).  
Pemberlakukan PSBB dilakukan untuk wilayah yang masuk zona merah yang jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid 19 secara kuantitatif terus meningkat. Semua ini dilakukan oleh pemerintah agar negara kita Indonesia segera pulih dan bangkit kembali dari penyebaran wabah virus covid 19. Sehingga seluruh sektor baik Perekonomian, perbankan, sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain berjalan normal seperti sedia kala.

Work From Home (WFH)


Work From Home(WFH)-Bekerja Dari Rumah merupakan salah satu dari beberapa bentuk instruksi/himbauan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah(PP). Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus covid 19 di Indonesia. Adanya intruksi untuk bekerja dari rumah memberikan dampak yang luar biasa diberbagai sektor baik sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dll. 

Pada sektor pendidikan misalnya, seluruh aktifitas pembelajaran tatap muka yang biasanya dilakukan di sekolah kini dialihkan ke rumah. Guru yang biasanya mengajar didepan kelas dan berinteraksi langsung dengan peserta didik, saat ini harus terbiasa dengan pembelajaran daring atau pembelajaran tatap muka secara online. Berbagai aplikasi penunjang pembelajaran jarak jauh inipun sangat tersedia baik secara gratis maupun berbayar.  

Bagi guru yang sudah akrab dengan pemanfaatan IT (Teknologi Informasi) dalam pembelajaran pastilah tidak mengalami kendala berat. Namun bagi guru yang belum terbiasa dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran tentunya pasti menghadapi kendala yang dirasakan amat berat.  Berbagai keluhan disampaikan melalui media grup Whatsapp, Instagram, ataupun media lainnya oleh mereka yang terkendala dengan cara pemanfaatan pembelajaran online (virtual classroom). Ada yang mengatakan.. Ah ..saya tidak bisa buat kelas online soalnya saya belum mahir menggunakan Laptop/Komputer. Apalagi menggunakan Smartphone/HP. paling saya bisanya chating di WA, menelpon, atau mengirim sms. Itulah komentar beberapa guru yang sudah berusia 50 tahun keatas yang ada di sekolah tempat saya mengabdi. Walaupun tidak semua guru yang usianya tersebut diatas GAPTEK dan memiliki pandangan yang sama. Karena tidak sedikit pula guru yang usianya boleh dikatakan memasuki usia pensiun masih gigih dan visioner untuk meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan IT demi kemajuan pendidikan di era digital saat ini. Bahkan kempetensi IT yang mereka miliki mengalahkan guru-guru yang usianya jauh dibawah mereka. 

Poin yang dapat kita petik dari kondisi saat ini adalah sebagai guru tentunya sudah sepatutnya kita menjadi guru-guru yang visioner, siap menghadapi tantangan pendidikan dalam kondisi apapun. Semakin interaktif dan berbasis digital dalam pembelajaran tanpa memandang usia dan masa kerja. Penguasaan IT untuk peningkatan proses pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, inovatif harus bisa dimiliki oleh sstiap guru. Dengan harapan pendidikan dan prestasi peserta didik di Indonesia akan semakin meningkat.


Continued 👉











Komentar

  1. Benar-benar mewakili situasi saat ini. Mantap 👍👍

    BalasHapus
  2. Berhenti belajar brarti harus berhenti mengajar....
    Salam kenal, silakan kunjung balik
    diarynulfah.blog.spot

    BalasHapus
  3. Trimakasi bunda sudah berkenan mampir..🤗🙏🙏🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJIAN NIKMAT GADO-GADO PELANGI

KEGIATAN SOSIALISASI 7_SRB BERBAGI INOVASI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DENGAN RUMAH BELAJAR PADA MASA PANDEMI